Masukan kata yang anda inginkan ke dalam Kotak Pencarian :

!!!...Danger...!!!

!!!...Danger...!!!
Hati-hati ... Klik ... Meledak ....!!!
Foto saya
Smile - Simple - Cool n Suka suka ajja...!!!

Connect to My FACEBOOK

Connect to My FACEBOOK
Klik Logo...!!!

Follow Me @ Twitter

Follow Me @ Twitter
Klik Logo N' Follow me...

Ayo Gabung sama aku di " My Plurk "

Ayo Gabung sama aku di " My Plurk "
Klik Logo

Tingkatkan Karma anda di sini :

   

Ingin Tau Informasi tentang Kamtibmas di Wilayah Hukum POLRES GRESIK...???

Ingin Tau Informasi tentang Kamtibmas di Wilayah Hukum POLRES GRESIK...???
Klik Ajja Logo di atas...!!!

18 Januari 2011

Berita Seputar Desa Kramatinggil Kecamatan Gresik | D'Cyber-POLICE

Selamatkan Bumi Kita dengan Program Menanam Seribu Pohon

Upaya Desa Kramat Inggil di Gresik Meraih Target Desa Adiwisata Gaet Perusahaan, Bikin Hutan Desa

Senin, 27 September 2010

Kramat Inggil hanyalah sebuah desa di Kecamatan Gresik. Namun, saat ini desa tersebut tengah menjadi sorotan karena keberhasilannya mengelola sampah. Kini, desa itu bahkan berusaha meraih target sebagai desa adiwisata, yaitu desa yang ramah lingkungan, lewat berbagai kegiatan.

SUASANA Kramat Inggil kemarin (26/9) sedikit lebih ramai jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. Warga desa begitu serius mengikuti pelatihan tentang pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemkab dan sebuah sekolah negeri.

Penyampaian materi dalam pelatihan itu langsung ditindaklanjuti dengan praktik. Materinya adalah mengelola sampah agar bisa dimanfaatkan. Untuk melengkapi pelatihan tersebut, warga mendapatkan bantuan komposter dari PJB (Pembangkit Jawa-Bali) PLN Gresik.

Pelatihan tersebut bagian dari upaya warga untuk menjadikan desa mereka sebagai desa adiwisata, desa yang asri dan ramah lingkungan. Program tersebut tergolong baru di Gresik. Belum banyak desa yang menerapkannya.

Munculnya ide tersebut tidak lepas dari keinginan warga dan aparat untuk memperbaiki kondisi lingkungan di desa itu. "Sebenarnya, program ini sudah kami rintis cukup lama. Tapi, saat ini lebih serius," kata Sekdes Kramat Inggil Jatmiko.

Menurut dia, program tersebut muncul dari keinginan mereka untuk bisa mengelola semua sampah. Pasalnya, saat ini warga kerap membuang sampah begitu saja. Hal itu sedikit banyak membuat lingkungan desa kurang tertata.

Dari situlah, akhirnya mereka mulai bergerak. Tahap pertama, mereka menyiapkan sebuah RT (rukun tetangga) binaan. Yakni, RT yang bakal jadi percontohan program desa adiwisata. "Yang terpilih adalah RT XII," katanya.

Saat ini, aktivitas perbaikan lingkungan di RT itu mulai terlihat. Warga mengumpulkan seluruh sampah yang dihasilkan. "Namun, masih banyak yang harus diperbaiki," imbuhnya.

Pengelolaan sampah kering masih tradisional. Mereka mengumpulkan sampah itu, lalu dijual. Sampah organik oleh warga dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Setelah RT binaan dipilih, desa membuat program lain. Kini, mereka mulai mengajak semua RT untuk mengikuti program serupa.

Caranya adalah meminta kepada PJB untuk mengucurkan dana CSR (corporate social responsibility) dalam bentuk pengadaan komposter yang dibagikan ke seluruh RT. Selain itu, mereka mengundang BLH (badan lingkungan hidup) dan SMPN 2 Kebomas untuk melatih penggunaan komposter serta program untuk menjadi sebuah desa adiwisata.

"Kebetulan, SMPN 2 kan sekarang menjadi sekolah adiwiyata," katanya.
Selain itu, saat ini desa tersebut tengah menjajaki program baru. Mereka berencana membuat hutan desa di wilayah mereka. Untuk keperluan itu, mereka tengah melobi PT Petrokimia. Hasilnya, perusahaan tersebut sudah memberikan lampu hijau. "Yang jelas, kami ingin desa kami lebih baik," tegasnya. (ris/c6/ruk)

Sumber : Jawa Pos_Metropolis [ Senin, 27 September 2010 ]
Link Sumber : http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detail&nid=157176


Berita Terkait mengenai Desa Kramatinggil Kecamatan Gresik : ....

Tunggu Bayaran, Tukang Becak Meninggal

Penulis : Adi Sucipto - Editor : Marcus Suprihadi
Senin, 18 Oktober 2010 - 20:40 WIB

GRESIK, KOMPAS.com- Maut menjemput memang seperti pencuri di malam hari. Ia tak diundang, kapan mau datang.

Itulah yang terjadi pada Mukri (50), warga Kelurahan Trate, Gang XVI A, Gresik, Jawa Timur, itu meninggal mendadak di samping becaknya di Jalan Kapten Dulasim Gang XI C Kelurahan Kramat Inggil, Senin (18/10/2010) siang. Saat itu, ia sedang menunggu penumpangnya mengambil uang untuk membayar ongkosnya.

Siang itu, Mukri mengantar Dimas (10), yang baru pulang sekolah di SD Nahdlatul Ulama Trate dengan tujuan ke Jalan Kapten Dulasim XI C/51 dengan ongkos Rp 7.500. Sesampai di rumah, Dimas menyerahkan uang pecahan Rp 20.000.

Karena Mukri tak punya kembalian, Dimas pun menukarkan uang ke tetangganya, Mahmun (40). Saat kembali dari menukarkan uang dan mau membayar ongkos becak, Dimas mendapati Mukri sudah meninggal di samping becaknya.

Menurut sejumlah warga, Mukri terjatuh saat menunggu ongkos becak. Anak Mukri, Sueb, menuturkan, ayahnya sering sakit-sakitan. Dia menduga Mukri kelelahan dan sakitnya kambuh seusai menarik becak sejauh 3 kilometer dari SD NU Trate ke rumah Dimas.

Kepala Kepolisian Sektor Gresik, Ajun Komisaris Ganang Nugroho Widhi, menyatakan, untuk mengetahui penyebab kematian korban, jenazah korban divisum di RSUD Ibnu Sina Gresik. Namun, dugaan sementara korban meninggal karena sakit yang diidapnya dan kelelahan.

Link Sumber : http://regional1.kompas.com/read/2010/10/18/20400946/Tunggu.Bayaran..Tukang.Becak.Meninggal.


tag : ds. kramatinggil gresik, desa kramatinggil gresik, kramat inggil, polsek gresik, kecamatan gresik.